
ENERGYWORLD.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin didampingi Danrem 133 NWB meninjau lokasi konstruksi PT Pani Gold Project yang terletak di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Rabu, (11/12/2024). Hadirnya perusahaan tambang emas yang diprediksikan akan menjadi salah satu tambang primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik, diharapkan Rudy mampu mensejahterakan masyarakat di Provinsi Gorontalo.
“Tentu kami menyambut baik investasi yang terus dilakukan PT Pani Gold Project. Banyak juga program-program yang sudah dilakukan, banyak masyarakat Gorontalo khususnya di Pohuwato bekerja di sini. Harapan kami perusahaan ini benar-benar dapat memberikan kesejahteraan dan kemajuan di Provinsi Gorontalo,” tutur Rudy.
Sementara itu pihak Pani Gold Project dalam pemaparannya menyampaikan, yang dimiliki perusahaan ini memiliki kandungan sumber daya mineral sebesar 6,7 juta ons emas. Proyek ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 19 juta ton per tahun dan pada puncak produksinya mampu menghasilkan emas hingga 500.000 ons per tahun. Hasil studi mengkonfirmasi bahwa proyek ini berumur panjang, berbiaya rendah, dan memiliki prospek yang sangat menarik.
“Perusahaan bertujuan untuk memulai commissioning proyek di akhir tahun 2025 dan produksi emas perdana yang dijadwalkan awal tahun 2026. Olehnya, saya berharap juga masyarakat Pohuwato agar terus mendukung investasi yang masuk di Gorontalo dan Pohuwato pada khususnya. Sehingga nantinya bisa lebih mensejahterahkan dan memajukan perekonomian di Pohuwato,” papar penulis.
Perlu diketahui, Pani Gold Project adalah proyek penambangan emas di Desa Hulawa yang dikelola oleh PT Merdeka Copper Gold (MCG) melalui anak usahanya, PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Pani Bersama Tambang (PBT ) dan PT Mentari Alam Persada (MAP). ULANG
Sumber: gorontaloprov.go.id