
Serangan udara menghantam pusat darurat sipil di kawasan pasar Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah, menewaskan Ahmed Al-Louh, seorang jurnalis video untuk Al Jazeera TV.
ENERGYWORLD.CO.ID – Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 48 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis dan petugas penyelamat, kata petugas medis, dan militer Israel mengatakan pasukan udara dan daratnya di utara daerah kantong itu menewaskan puluhan militan dan menangkap yang lainnya.
Dikutip dari Arabnews (15/12), serangan udara menghantam pusat darurat sipil di area pasar Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah, menewaskan Ahmed Al-Louh, seorang jurnalis video untuk Al Jazeera TV, dan lima orang lainnya, kata petugas medis dan sesama jurnalis.
Jaringan TV itu mengatakan dia sedang bekerja ketika dia terbunuh dan mengutuk Israel.
Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan militan Hamas dan Jihad Islam yang beroperasi dari kantor Pertahanan Sipil Gaza di Nuseirat. Mereka menyebut Al-Louh sebagai anggota kelompok militan Jihad Islam, tanpa memberikan bukti.
Al Jazeera tidak segera mengomentari tuduhan Israel tersebut tetapi telah mengutuk klaim sebelumnya oleh Israel yang menyebut beberapa jurnalis jaringan milik Qatar yang terbunuh dalam perang Gaza sebagai anggota kelompok militan.
Media Hamas mengatakan kepala layanan darurat sipil di Nuseirat, Nedal Abu Hjayyer, juga tewas.
“Markas besar darurat sipil di kamp Nuseirat terkena serangan saat kru berada di sana, mereka bekerja sepanjang waktu untuk melayani masyarakat,” kata Zaki Emadeldeen dari layanan darurat sipil kepada wartawan di rumah sakit.
Serangan udara lainnya menghantam sekelompok pria yang terkait dengan Hamas yang bertugas melindungi truk bantuan di sebelah barat Kota Gaza, dan petugas medis mengatakan beberapa orang terluka tetapi angka pastinya tidak tersedia.
Setidaknya 11 orang tewas dalam tiga serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di Kota Gaza, sembilan orang tewas di kota Beit Lahiya, Beit Hanoun dan kamp Jabalia ketika sejumlah rumah dibom atau dibakar, dan dua orang tewas di Rafah, kata petugas medis dan warga.
Militer Israel mengatakan tiga rumah di Kota Gaza milik militan yang merencanakan serangan dalam waktu dekat. Dikatakan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi risiko bagi warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi dan pengawasan udara.
Militer mengeluarkan foto yang menunjukkan senjata yang disita di Beit Lahiya yang mencakup bahan peledak dan puluhan granat.
Di Khan Younis, Gaza selatan, petugas medis mengatakan bahwa sedikitnya 20 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas ketika serangan udara menghantam tempat penampungan yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi.
Di Beit Hanoun, penduduk mengatakan pasukan Israel mengepung keluarga-keluarga yang berlindung di sekolah Khalil Aweida sebelum menyerbunya dan memerintahkan mereka untuk menuju Kota Gaza.
Petugas medis mengatakan beberapa orang tewas dan terluka selama penyerbuan itu sementara tentara menahan banyak pria.
Militer mengatakan mereka menyerang puluhan militan dari udara dan darat dan menangkap yang lainnya di Beit Hanoun.
Reuters tidak dapat memastikan apakah ada orang yang tewas adalah pejuang. Hamas tidak mengungkapkan jumlah korbannya, dan Kementerian Kesehatan Palestina tidak membedakan jumlah korban tewas antara pejuang dan non-pejuang.
Israel mengatakan militan Gaza secara teratur bersembunyi di antara warga sipil, menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Hamas membantahnya. RE/EWI