
Harapan baru terhadap penurunan suku bunga setelah pembacaan inflasi yang jinak. Surplus pasar akan menekan harga minyak pada tahun 2025
ENERGIWORLD.CO.ID – Harga minyak stabil pada hari Senin setelah mengalami kerugian minggu lalu karena data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengimbangi kekhawatiran investor tentang surplus pasokan tahun depan.
Minyak mentah Brent berjangka turun 38 sen, atau 0,52 persen, menjadi $72,56 per barel pada pukul 4:00 sore waktu Saudi. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berjangka turun 34 sen, atau 0,49 persen, menjadi $69,12 per barel.
Harga minyak naik pada perdagangan awal setelah data pada hari Jumat yang menunjukkan inflasi AS yang mendingin membantu meredakan kekhawatiran investor setelah pemotongan suku bunga Federal Reserve minggu lalu, kata analis pasar IG Tony Sycamore.
“Saya pikir Senat AS yang meloloskan undang-undang untuk mengakhiri penutupan singkat selama akhir pekan telah membantu,” tambahnya.
Namun, kenaikan tersebut dibalikkan oleh dolar AS yang lebih kuat, analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan kepada Reuters.
“Dengan dolar AS berubah dari yang lebih lemah menjadi lebih kuat, harga minyak telah melepaskan kenaikan sebelumnya,” katanya.
Dolar melayang di sekitar level tertinggi dua tahun pada Senin pagi, setelah mencapai tonggak sejarah itu pada hari Jumat.
Harga minyak mentah Brent turun sekitar 2,1 persen minggu lalu, sementara harga minyak mentah WTI turun 2,6 persen, karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak setelah bank sentral AS mengisyaratkan kehati-hatian atas pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Riset dari perusahaan penyulingan minyak terkemuka Asia, Sinopec, yang menunjukkan konsumsi minyak Tiongkok mencapai puncaknya pada tahun 2027 juga membebani harga.
Analis Macquarie memproyeksikan surplus pasokan yang meningkat untuk tahun depan, yang akan menahan harga Brent pada rata-rata $70,50 per barel, turun dari rata-rata tahun ini sebesar $79,64, kata mereka dalam laporan bulan Desember.
Kekhawatiran tentang pasokan Eropa mereda setelah laporan bahwa jaringan pipa Druzhba, yang mengirimkan minyak Rusia dan Kazakhstan ke Hungaria, Slowakia, Republik Ceko, dan Jerman, telah dimulai kembali setelah terhenti pada hari Kamis karena masalah teknis di stasiun pompa Rusia.
Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Jumat mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan impor minyak dan gas AS atau menghadapi tarif atas ekspor blok tersebut.
Trump juga mengancam akan menegaskan kembali kontrol AS atas Terusan Panama pada hari Minggu, menuduh Panama mengenakan tarif berlebihan untuk menggunakan jalur Amerika Tengah itu dan menuai teguran keras dari Presiden Panama Jose Raul Mulino. RE/EWI