Home Oil & Gas Kenaikan Harga LNG Bisa Picu Peralihan dari Gas ke Minyak di Asia

Kenaikan Harga LNG Bisa Picu Peralihan dari Gas ke Minyak di Asia

145
0

Kenaikan Harga LNG Bisa Picu Peralihan dari Gas ke Minyak di Asia

ENERGYWORLD.CO.ID – Kenaikan harga LNG baru-baru ini di tengah pengetatan pasar global di musim dingin telah menggeser harga acuan LNG Asia ke tingkat premium yang jarang terjadi di atas harga Brent, yang menunjukkan bahwa bahan bakar berbasis minyak sekarang lebih kompetitif dari segi biaya dibandingkan gas alam.

Premi harga LNG di atas patokan minyak mentah Brent ini dapat mendorong peralihan bahan bakar di negara-negara Asia yang sensitif terhadap harga dari gas alam ke minyak dan bahan bakar berbasis minyak, menurut Bloomberg .

Patokan LNG Asia, harga penanda Jepang-Korea, diperdagangkan pada awal Januari sebesar 22% lebih tinggi daripada Brent berdasarkan ekuivalen energi, menurut perhitungan Bloomberg.

Pada minggu pertama Tahun Baru, harga spot LNG untuk pengiriman ke Asia timur laut pada bulan Februari melonjak ke harga tertinggi dalam sebulan, menurut perkiraan sumber industri yang dilaporkan oleh Reuters .

Kenaikan harga LNG di Asia didorong oleh lonjakan harga gas acuan Eropa di tengah persediaan yang cepat menipis dan berakhirnya arus transit Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

“Penghentian aliran gas Rusia melalui Ukraina dapat mengakibatkan kerugian bersih bagi pasar Eropa, sehingga memerlukan impor LNG yang lebih tinggi untuk menyeimbangkan pasar pada tahun 2025,” kata Siamak Adibi, seorang analis di konsultan FGE, kepada Reuters minggu lalu.

Harga acuan gas alam Eropa naik pada hari perdagangan pertama tahun 2025, sehari setelah aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina terhenti setelah puluhan tahun pengiriman pipa melalui rute tersebut.

Berakhirnya aliran gas pipa Rusia ke Eropa melalui Ukraina telah memicu keresahan di pasar gas Eropa, dan para pembeli telah meningkatkan pembelian LNG dalam beberapa minggu terakhir, yang menyebabkan kenaikan harga.

Dengan persediaan Eropa yang menipis dengan cepat dan sekarang berada di bawah rata-rata lima tahun untuk titik ini selama musim dingin, Eropa perlu meningkatkan pasokan luar negeri tidak hanya untuk konsumsi musim dingin ini tetapi juga pada musim semi dan panas, untuk mengisi lokasi penyimpanan menjelang musim dingin 2025/2026. RE/EWI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.