Home Dunia Genosida Israel di Gaza Tewaskan 708 Atlet, Hancurkan 273 Fasilitas Olahraga 

Genosida Israel di Gaza Tewaskan 708 Atlet, Hancurkan 273 Fasilitas Olahraga 

159
0
Israel menewaskan 708 atlet di Gaza. ( Palestine Chronicle)

Genosida Israel di Gaza Tewaskan 708 Atlet, Hancurkan 273 Fasilitas Olahraga 

 berlangsung di Gaza telah merenggut nyawa 708 atlet Palestina, termasuk 95 anak-anak, dan menghancurkan 273 fasilitas olahraga, meninggalkan dampak yang mendalam dan abadi pada komunitas olahraga Palestina.

ENERGYWORLD.CO.ID – Genosida Israel terhadap Gaza telah mengakibatkan terbunuhnya 708 atlet Palestina, termasuk 95 anak-anak tak berdosa, sebagaimana disampaikan oleh Mustafa Sayam, Sekretaruis Jenderal Persatuan Media Olahraga Palestina, kantor berita Anadolu melaporkan.

Di antara korban terbaru adalah Ahmed Haroun, pelatih Klub Bola Tangan Palestina Al-Ribat, yang tewas oleh artileri Israel di kamp pengungsi Nuseirat, dan Anas Al-Dabaji, seorang pemain sepak bola muda, yang tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah keluarganya di Gaza.

Jumlah total kematian terkait olahraga kini mencapai 708, termasuk 369 pemain sepak bola, 105 anggota pramuka, dan 234 atlet dari disiplin olahraga lainnya.

Perusakan Fasilitas Olahraga

Militer Israel juga telah menghancurkan 273 fasilitas olahraga di Gaza, menyebabkan ribuan atlet Palestina tidak memiliki tempat untuk berlatih.

Kerugian ini bukan hanya sekadar kerusakan material, tetapi juga sangat memengaruhi komunitas olahraga Palestina. Sayam menekankan bahwa angka yang dilaporkan kemungkinan besar tidak akurat karena banyaknya orang hilang yang masih terkubur di bawah reruntuhan dan daerah-daerah yang masih tidak dapat diakses karena pemboman yang terus berlangsung dan blokade.

Sejak 7 Oktober 2023, operasi Israel telah merenggut puluhan ribu nyawa warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. Gaza menghadapi kehancuran yang meluas, dengan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal, makanan, atau layanan dasar.

Tindakan Israel terus berlanjut meskipun ada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas peran mereka dalam melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Genosida yang Sedang Berlangsung

Serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan krisis kemanusiaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena jumlah korban tewas di antara warga sipil Palestina yang terkepung dan kelaparan terus meningkat setiap hari, Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida terhadap warga Palestina di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ).

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 46.565 warga Palestina telah terbunuh , dan 109.660 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan sedikitnya 11.000 orang masih hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di Gaza.

Perang tersebut, yang oleh warga Palestina disebut sebagai “Operasi Banjir Al-Aqsa,” dimulai setelah operasi militer yang dilakukan oleh Hamas di wilayah Israel. Israel melaporkan bahwa 1.139 tentara dan warga sipilnya tewas selama serangan awal pada tanggal 7 Oktober. Namun, media Israel telah menyuarakan kekhawatiran bahwa sejumlah besar korban Israel disebabkan oleh ‘tembakan kawan’ selama serangan tersebut.

Organisasi hak asasi manusia, baik Palestina maupun internasional, telah melaporkan bahwa mayoritas korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Kekerasan yang terus berlangsung juga telah memperburuk bencana kelaparan akut, dengan ribuan anak-anak di antara yang tewas, menyoroti parahnya bencana kemanusiaan tersebut.

Perang telah menyebabkan hampir dua juta orang mengungsi dari rumah mereka di Gaza, dengan mayoritas pengungsi terpaksa pindah ke wilayah selatan Jalur Gaza yang sudah padat penduduk. Penduduk di Gaza masih terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung, dengan sedikit akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan perawatan medis.RE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.