Home Dunia Hamas Bebaskan Tahanan Israel ke Palang Merah Saat Gencatan Senjata Gaza Dimulai

Hamas Bebaskan Tahanan Israel ke Palang Merah Saat Gencatan Senjata Gaza Dimulai

350
0
Momen pejuang Al-Qassam menyerahkan tiga tahanan Israel di Lapangan Saraya. (Foto: melalui QNN)

ENERGYWORLD.CO.ID – Tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza dimulai dengan pelepasan tiga tahanan wanita Israel ke Palang Merah, di tengah perayaan besar di Kota Gaza.

Pada hari Minggu, 19 Januari 2025, sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din Al-Qassam, menyerahkan tiga tahanan wanita Israel kepada Palang Merah Internasional di Lapangan al-Saraya, Gaza. Hal ini menandai dimulainya tahap pertama perjanjian gencatan senjata, yang mulai berlaku pada hari yang sama.

Penyerahan tersebut dilakukan di hadapan banyak orang di Gaza, dengan anggota Brigade Al-Qassam terlihat mengenakan perlengkapan lengkap, bersenjata, dan ditempatkan di sekitar alun-alun. Tentara Israel mengonfirmasi bahwa Palang Merah telah menerima para tahanan. Penyiar publik Israel KAN juga melaporkan bahwa seorang pejabat Israel mengonfirmasi transfer tersebut, dan bahwa kesehatan para tahanan dilaporkan “baik.” Mereka diharapkan menjalani pemeriksaan medis, diikuti dengan transportasi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa para tahanan pertama-tama akan dibawa ke pangkalan militer Re’im di Israel selatan.

Terkait penyampaian tahanan, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pemerintah Israel “menyambut baik para tahanan” dan memberi tahu keluarga mereka bahwa para wanita itu kini berada di bawah perlindungan Israel. Kantor Netanyahu menegaskan kembali komitmen Israel untuk menjamin jaminan semua tawanan dan orang hilang.

Sementara itu, Qatar mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah resmi berlaku setelah sempat tertunda, menyusul penyerahan daftar nama tiga tahanan Israel oleh Hamas yang akan dibebaskan.

Bersamaan dengan itu, daftar 90 tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian tersebut dirilis. Menurut daftar tersebut, semua tahanan perempuan Palestina berasal dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ini termasuk aktivisme, jurnalis, dan tokoh terkemuka, seperti Khalida Jarrar dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Saluran ke-14 Israel melaporkan bahwa 77 anak di bawah umur Palestina akan dibebaskan dan dipindahkan dari penjara Israel melalui pos pemeriksaan Beitunia di Ramallah. Media Israel juga melaporkan bahwa Dinas Penjara Israel telah mulai memindahkan 90 tahanan Palestina ke Penjara Ofer di dekat Ramallah sebagai persiapan pembebasan mereka.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata juga melibatkan pembebasan 33 tahanan Israel dari Gaza sebagai bagian dari negosiasi pertukaran yang lebih luas, yang akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap tahanan sipil Israel.

Perjanjian bantuan gencatan senjata, yang mencakup ketentuan kemanusiaan dan penangguhan operasi udara Israel di Gaza selama 12 jam, menandai perkembangan signifikan dalam negosiasi yang sedang berlangsung. Kesepakatan itu juga memungkinkan dimulainya pertukaran tahanan segera, dengan pembebasan kelompok tahanan Palestina pertama.

Hamas menegaskan komitmennya terhadap ketentuan gencatan senjata, dengan mengumumkan akan mengirimkan pemain karena alasan teknis di lapangan. Kelompok itu juga menyatakan bahwa tindakannya memaksa Israel menghentikan aksi militernya dan menarik diri dari wilayah Palestina.

Keberhasilan pelaksanaan rencana gencatan senjata diharapkan dapat membawa bantuan ke Gaza dan memungkinkan pemulihan layanan dasar, sehingga memberikan harapan bagi upaya rekonstruksi dan bantuan. EDY/EWI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.