Home Dunia Target 1.200 Truk Bantuan, tapi Hanya 861 yang Bisa Masuk Gaza Utara

Target 1.200 Truk Bantuan, tapi Hanya 861 yang Bisa Masuk Gaza Utara

321
0
Truk bantuan menuju Gaza utara. (Foto: Mahmoud Ajjour, The Palestine Chronicle)

Target 1.200 Truk Bantuan, tapi Hanya 861 yang Bisa Masuk Gaza Utara

Blokade Israel telah menunda bantuan penting ke Gaza Utara, menyebabkan penduduk sangat membutuhkan bantuan mendesak.

ENERGYWORLD.CO.ID – Hanya 861 dari 1.200 truk bantuan yang mencapai Gaza utara hingga Rabu karena blokade Israel, sejak gencatan senjata berlaku, kantor berita Anadolu melaporkan.

Penyeberangan Beit Hanoun (Erez) di Gaza utara tetap ditutup dengan dalih jalan rusak akibat pemboman Israel, sehingga memerlukan intervensi untuk membuka kembali jalan, kata sumber pemerintah kepada Anadolu pada hari Kamis.

Tahap enam minggu pertama perjanjian gencatan senjata Gaza, yang ditujukan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari.

Bantuan Sangat Dibutuhkan

Sumber tersebut menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza Utara terus memerlukan dukungan segera dan menyeluruh, termasuk bahan bakar dan pasokan dasar untuk membantu mereka yang terkena dampak serangan militer Israel.

Sumber itu juga menekankan pentingnya mempercepat pengiriman truk yang tersisa untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat.

Perjanjian Hamas-Israel mengatur masuknya 300 truk bantuan setiap hari ke wilayah utara, menyoroti bahwa hambatan Israel telah mencegah penerapan penuh klausul ini, yang mengakibatkan kekurangan truk, Anadolu melaporkan.

Jumlah Kematian yang Dikejutkan

Kantor Media Pemerintah di Gaza mengumumkan langkah-langkah sebelumnya untuk mengantisipasi kembalinya warga Palestina yang mengungsi dari daerah kantong selatan dan tengah ke Kota Gaza dan wilayah utara mulai Minggu depan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 47.035 warga Palestina telah terbunuh, dan 111.091 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan sedikitnya 11.000 orang masih hilang, diduga tewas di bawah rumah mereka di Gaza.

Perang tersebut, yang dilakukan oleh warga Palestina disebut sebagai “Operasi Banjir Al-Aqsa,” dimulai setelah operasi militer yang dilakukan oleh Hamas di wilayah Israel. Israel melaporkan bahwa 1.139 tentara dan warga sipilnya tewas selama serangan awal pada tanggal 7 Oktober. Namun, media Israel khawatir bahwa sejumlah besar korban Israel disebabkan oleh ‘tembakan kawan’ selama serangan tersebut.

Jutaan Orang Mengungsi

Organisasi hak asasi manusia, baik Palestina maupun internasional, telah melaporkan bahwa sebagian besar korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Kekerasan yang terus berlangsung juga telah memicu bencana kelaparan akut, dengan ribuan anak di antaranya meninggal, menyoroti parahnya bencana kemanusiaan tersebut.

Perang telah menyebabkan hampir dua juta orang mengungsi dari rumah mereka di Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa pindah ke wilayah selatan Jalur Gaza yang sudah padat penduduk. Penduduk di Gaza masih terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung, dengan sedikit akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, udara, dan perawatan medis. EDY/EWI

sumber: The Palestine Chronicle)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.