
ENERGYWORLD.CO.ID – Harga minyak turun pada hari Kamis setelah melonjak pada sesi sebelumnya karena penarikan stok bensin AS yang lebih besar dari yang diharapkan, karena pasar mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi makro terhadap permintaan jangka pendek yang kuat.
Harga minyak mentah Brent turun 5 sen menjadi $70,9 per barel pada pukul 7.26 pagi waktu Saudi, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 10 sen menjadi $67,58 per barel.
Kedua acuan harga minyak tersebut melonjak sekitar 2 persen pada hari Rabu karena data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak dan bahan bakar lebih ketat dari perkiraan.
Persediaan bensin AS turun sebanyak 5,7 juta barel, lebih besar dari perkiraan para analis sebesar 1,9 juta barel, sementara persediaan sulingan juga turun lebih besar dari yang diantisipasi — meskipun ada kenaikan dalam persediaan minyak mentah.
“Penurunan persediaan bensin AS meningkatkan ekspektasi peningkatan permintaan musiman di musim semi, tetapi kekhawatiran tentang dampak ekonomi global dari perang tarif yang berlaku di pasar,” kata Hiroyuki Kikukawa, kepala strategi Nissan Securities Investment.
“Dengan faktor-faktor kuat dan lemah yang berkembang secara bersamaan, menjadi sulit bagi pasar untuk condong secara tegas ke satu arah atau yang lain,” tambahnya.
Donald Trump mengancam pada hari Rabu untuk meningkatkan perang perdagangan global dengan tarif lebih lanjut pada barang-barang Uni Eropa, karena mitra dagang utama AS mengatakan mereka akan membalas hambatan perdagangan yang telah ditetapkan oleh presiden AS.
Fokus Trump yang berlebihan pada tarif telah mengejutkan investor, konsumen, dan kepercayaan bisnis serta meningkatkan kekhawatiran resesi AS.
Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan pada hari Rabu bahwa Kazakhstan memimpin peluncuran besar dalam produksi minyak mentah bulan Februari oleh OPEC+ yang lebih luas, memberikan tantangan bagi kelompok produsen tersebut dalam kepatuhan terhadap target produksi yang disepakati.
Kekhawatiran mengenai melemahnya permintaan bahan bakar jet semakin santai pasar, kata analis JP Morgan, seraya menambahkan bahwa data Badan Keamanan Transportasi AS menunjukkan volume penumpang pada bulan Maret telah menurun sebesar 5 persen dari tahun ke tahun, menyusul lalu lintas yang stagnan pada bulan Februari.
Namun, ekspektasi ekspektasi yang kuat membatasi kelemahan pasar secara keseluruhan.
Tanda-tanda permintaan AS yang kuat dan pengerahan 377 pesawat tak berawak oleh Ukraina yang menargetkan infrastruktur energi dan instalasi militer Rusia mendukung harga, kata analis JP Morgan dalam catatan klien.
“Hingga 11 Maret, permintaan minyak global mencapai rata-rata 102,2 juta barel per hari, meningkat 1,7 juta barel per hari dari tahun ke tahun dan melampaui peningkatan kami ke bulan tersebut sebesar 60.000 barel per hari,” imbuh mereka.
sumber Arabnews