
ENERGYWORLD.CO.ID – Arab Saudi telah meluncurkan paket insentif baru untuk menarik investasi asing langsung ke sektor pertambangan negara itu, karena Kerajaan terus melanjutkan upaya diversifikasi ekonominya.
Menurut laporan Saudi Press Agency, Kementerian Investasi bekerja sama erat dengan Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral melalui program pemberdayaan eksplorasi yang bertujuan untuk menyederhanakan investasi dalam industri eksplorasi mineral.
Prakarsa ini juga merupakan bagian dari upaya Kerajaan untuk meningkatkan eksplorasi dan menciptakan lingkungan investasi yang menarik bagi perusahaan pertambangan lokal dan internasional.
Berbicara di Forum Mineral Masa Depan di Riyadh pada bulan Januari, Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Alkhorayef mengatakan bahwa negara tersebut berupaya untuk mempromosikan peluang eksplorasi di seluruh wilayah mineralisasi seluas 5.000 km persegi pada tahun 2025, sejalan dengan rencana negara yang lebih luas untuk menjadikan pertambangan sebagai pilar ketiga ekonomi industrinya.
Selama acara yang sama, Abdulrahman Al-Belushi, wakil menteri pengembangan pertambangan di Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, mengatakan bahwa Kerajaan diproyeksikan akan berinvestasi SR120 juta ($32 juta) pada tahun 2025 sebagai insentif pertambangan yang ditujukan untuk mendukung perusahaan dengan keahlian teknis yang tepat.
Menarik investasi internasional di sektor pertambangan juga sejalan dengan tujuan ambisius Arab Saudi untuk mengamankan $100 miliar per tahun dalam FDI pada akhir dekade ini.
Kolaborasi terbaru antara kedua kementerian ini menyusul pemberian izin eksplorasi untuk lokasi multi-mineral di Jabal Sayid dan Al-Hajjlah.
Lisensi tersebut mencakup total area seluas 4.788 km persegi dan perusahaan diperkirakan menghabiskan sekitar SR366 juta ($97,6 juta) untuk eksplorasi selama tiga tahun ke depan.
Pada tahun 2024, Arab Saudi merevisi perkiraan ke atas untuk sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan menjadi $2,5 triliun dari perkiraan tahun 2016 sebesar $1,3 triliun.
Pada bulan Januari, Kabinet Saudi juga memberi wewenang kepada Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia guna melaksanakan proyek yang bertujuan mengamankan mineral penting untuk pembangunan.
Pada bulan yang sama, Arab Saudi juga mengalokasikan lima lokasi untuk membangun kompleks pertambangan di wilayah Makkah dan Asir sebagai bagian dari strategi Kerajaan untuk menarik investasi berkualitas, meningkatkan transparansi, dan mendukung masyarakat lokal.