Home Energy SURAT TERBUKA SENATOR ARK KEPADA DPRD BALIKPAPAN

SURAT TERBUKA SENATOR ARK KEPADA DPRD BALIKPAPAN

194
0

SURAT TERBUKA SENATOR ARK KEPADA DPRD BALIKPAPAN

Cuplikan video ketegangan dalam rapat dengar pendapat antara PERTAMINA dan DPRD Balikpapan menjadi trending di sosial media.

Video cuplikan 5 Menit yang mempertontonkan adu mulut antara DPRD balik Papan bersama Pihak Pertamina khususnya saudara Edy Putra Asal Papua Dari Kota Minyak Sorong.

Sesungguhnya itu merupakan konsekwensi tugas dan kerja dari saudara Edi. Sebagai Biro Humas Pertamina Saudara Edi Memang Harus bisa menjelaskan dengan baik, perihal kelangkann BBM yang membuat warga balik Papan reasah dan Gelisah.

Pada konteks itu sebagai senator kami mendukung Tugas DPR Melalui RDP sebagai mekanisme Kerja untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

Namun, pada konteks yang lain, kami melihat tujuan RDP tersebut bukan untuk mencari solusi atas permasalahan kelangkaan BBM. Saudara Edy yang harusnya mendapat kesempatan untuk menjelaskan duduk persoalan, justru di hujani dengan interupsi, Protes dan bahkan teriakan-teriakan yang tidak mempertontonkan lagi Fungsi pengawasan yang sebenarnya. Saudara Edy tidak sama sekali mendapat kesempatan bicara.

Saya sebagai senator Asal
Papua melihat momen RDP ini menjadi ajang mengadili tanpa kesempatan untuk menjawab. Saudara Edy seperti di mengalami karakter asasination, pembunuhan karakter. Saudara Edi seperti duduk di kursi panas atau kursi Trom Listrik Yang Siap di adili, pada konteks itu kami tidak melihat lagi sebagai konsekwensi dan Profesionaliame tugas sebagaiĀ  Biro Humas yang bertugas menjawab seluruh pemaslahan kelangkaan minyak.

Saya Senator Agustinus R, Kambuaya Selaku Senator Asal Papua Barat Daya Dari Sorong Raya Meminta Kepada Pihak DPRR Blaik Papan Untuk Kembali Mengelar Forum Secara Terhormat Untuk Mendudukan Persoalan Kelangkaan BBM yang menimbulkan Percekcokan Dengan Bidang Humas Pertamina Khususnya Saudara Edy yang dibuat seolah tidak bermartabat di Forum Terhormat itu.

Silahkan menyampaikan aspirasi, secara bermartabat, elegan dan terhormat. Batasan antara tegas dan kasar itu menjadi kabur. Benar apa kata saudara Edy Dia Merasa bukan lagi tegas, tetapi sudah intimidasi.

Kami tidak pada pretensi melihat ini dari aspek membela suku sendiri dari Papua. Kami sadar bahwa itu tugas dan konsekwensi. Namun batasan antara menyampaikan aspirasi secara tegas, lugas dan lantang itu berbeda dengan kasar dan Intimidatif. Apalagi itu sudah di sebar luaskan di media sosial. Ini menyangkut harkat dan martabat saudara Edy yang di pertontonkan secara luas.

Mohon Catatan Ini Disebarkan Hingga Sampai Ke Meja Pimpinan Dan Anggota DPRD Blaik Papan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.