Mantan Pejabat Militer Jenderal Re’em Aminach mengatakan biaya dibagi rata antara penyerangan dan pertahanan, dengan kerugian ekonomi tidak langsung masih belum dihitung; pejabat keuangan memperingatkan pertempuran yang sedang berlangsung dapat semakin membebani anggaran yang sudah terdampak perang di Gaza
ENERGYWORLD.CO.ID – Perang Israel dengan Iran merugikan negara itu sekitar 2,75 miliar shekel — sekitar $725 juta — per hari hanya untuk biaya militer langsung, menurut seorang mantan pejabat senior pertahanan.
Laporan tanggal 15 Juni oleh kantor berita Israel Ynet News, Mantan Pejabat Militer Jenderal Re’em Aminach, juga mantan penasihat keuangan kepala staf IDF, mengatakan dua hari pertama pertempuran menghabiskan biaya sekitar 5,5 miliar shekel ($1,45 miliar), dibagi rata antara operasi ofensif dan defensif. Perkiraan tersebut tidak termasuk kerusakan pada properti sipil dan dampak ekonomi yang lebih luas.
Serangan Israel di Teheran ( Foto: AFP )
Biaya ofensif mencakup serangan awal Israel terhadap Iran, yang menurut Aminach menelan biaya sekitar 2,25 miliar shekel ($593 juta) dan mencakup jam terbang dan amunisi. Jumlah sisanya digunakan untuk tindakan pertahanan seperti penggunaan pencegat dan mobilisasi cadangan.
“Ini hanyalah biaya langsung,” kata Aminach, yang juga menjabat sebagai kepala Departemen Anggaran Kementerian Pertahanan dan divisi ekonomi IDF. “ Biaya tidak langsung — termasuk dampak pada produk domestik bruto — tidak dapat diukur pada tahap ini .”
“Biaya tidak langsung — termasuk dampak terhadap produk domestik bruto — tidak dapat diukur pada tahap ini”
Kementerian Keuangan telah menetapkan batas defisit sebesar 4,9% dari PDB untuk tahun fiskal berjalan, atau sekitar 105 miliar shekel ($27,6 miliar). Meskipun anggaran tersebut mencakup cadangan darurat, sebagian besarnya telah terkuras selama perang di Gaza, dan tidak memperhitungkan konflik dengan Iran.
Meskipun biaya meningkat, kementerian baru-baru ini meningkatkan perkiraan pendapatan pajaknya, menaikkan pendapatan yang diharapkan dari 517,1 miliar shekel menjadi 538,6 miliar shekel — keuntungan sebesar 21,5 miliar shekel ($5,6 miliar).
Namun, perang tersebut telah memicu revisi ke bawah dalam prospek ekonomi negara tersebut. Kementerian tersebut memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk tahun 2025 dari 4,3% menjadi 3,6%, angka yang didasarkan pada asumsi bahwa panggilan tugas cadangan akan menurun mulai kuartal ketiga — sebuah skenario yang sekarang tampaknya semakin tidak mungkin, terutama karena pemerintah mengintensifkan operasi militer di Gaza.
Secara terpisah, Dana Kompensasi Otoritas Pajak Israel, yang membayar kerusakan pada properti sipil, mencairkan 2,4 miliar shekel dari Januari hingga Mei 2025. Penarikan bersih dari dana tersebut mencapai 3 miliar shekel. Para pejabat mengatakan pendanaan tambahan kemungkinan akan diperlukan, mengingat kerusakan parah yang dilaporkan di beberapa lokasi.
Meskipun biaya Dana Kompensasi tidak dihitung dalam defisit resmi — karena praktik akuntansi yang sudah berlangsung lama dan kontroversial — biaya tersebut diklasifikasikan sebagai utang publik dan dimasukkan dalam penilaian total biaya perang. RE/EWI
