Home Kolom BAGAIMANA PEJABAT MEMPERKAYA DIRI TANPA KORUPSI? PELAJARAN DARI PAMAN DONAL

BAGAIMANA PEJABAT MEMPERKAYA DIRI TANPA KORUPSI? PELAJARAN DARI PAMAN DONAL

91
0

BAGAIMANA PEJABAT MEMPERKAYA DIRI TANPA KORUPSI? PELAJARAN DARI PAMAN DONAL

Oleh : William Win Yang – Ahli Strategi Bisnis – penulis bisnis terlaris

 

Mengetahui kalian wahai para pejabat negri yang terancam korupsi… presiden Amerika Donald Trump menjadi kaya beberapa kali lipat semenjak dia menjadi Presiden, dan tidak melakukan korupsi seperti yang kalian lakukan. Gimana caranya? Ijinkan saya menyampaikan sebuah dongeng :

Israel tetiba menyerang Iran tanpa deklarasi perang, dan tanpa memprovokasi sama sekali. Harga minyak naik, harga saham jatuh, kemudian Trump mendukung Israel sambil menghina Iran. Iran melakukan balas dendam, Israel untuk pertama kalinya mengalami kerusakan berat di kota-kotanya. Trump mengecam Iran, namun reaksinya aneh, karena mengatakan menunggu 2 minggu untuk memutuskan serangan. Tetiba, Amerika membom Iran, mengklaim menghancurkan kapasitas nuklir Iran, dan tak lama Trump kembali mengumumkan timur tengah (Israel dan Iran) sudah damai, karena di mediasi Amerika, meskipun pada saat yang sama Iran menyerang pangkalan militer Amerika di Qatar dengan setengah hati (karena sebelumnya menelepon Qatar untuk mengumumkan serangan itu). Harga minyak sempat naik drastis, lalu turun drastis. Demikian juga saham Amerika yang tiba-tiba melompat ke langit, bahkan NVDA mencapai harga tertingginya sepanjang sejarah.

Merasa ada yang aneh?

Israel tidak pernah berani menyerang Iran, meskipun seumur hidup terus meneriakkan Nuklir Iran yang tidak pernah terbukti. Iran juga tidak punya senjata Nuklir, dan rasanya tidak masuk akal mereka memiliki senjata itu, mengingat mereka memantau IAEA melalui citra satelit, dan kamera di semua instalasi Nuklir mereka. Yang artinya tidak mungkin melakukan kegiatan mencurigakan di sana, membangun fasilitas rahasia yang mungkin jadi tempat pembuatan senjata juga tidak mungkin, karena begitu satelit mengawasi kegiatan mencurigakan, pasti akan langsung diselidiki. Iran rela diperlakukan demikian, agar akses perdagangan global yang di kunci USA sejak jaman revolusi Islam 1979 dibuka kembali. Dan itu terjadi pada jaman Obama

Kemungkinan besar Israel akan menyerang Iran setelah mendapat restu dari Trump, dan janji akan mendukung Amerika untuk mendapatkan keadilan dari Iran. Namun saat penyelesaian dari Iran terjadi, Amerika malah bertindak ayal-ayalan dalam mendukung Israel. Mereka mengecam, namun tidak bertindak. Malah Trump mengumumkan akan berpikir-pikir selama 2 minggu. Ini karena ternyata opini publik dunia, terutama warga Amerika sendiri malah mendukung Iran. Kejadian ini di luar dugaan, mengingat selama ini dengan mudah kita memainkan bermain sebagai korban Israel melalui kekuatan media.

Namun tetiba Amerika melakukan serangan tengah malam, dan mengumumkan agar Iran tidak melakukan perjanjian (memang kelakuan bajingan. Sudah serang duluan, malah meminta agar Iran tidak membalas). Lucunya tidak terjadi kebocoran radiasi di fasilitas yang di bom itu (mana mungkin). Hal ini terjadi karena Trump tidak melakukan serangan asli, atau menenangkan Iran sebelum serangan itu. Ini terjadi karena dia tidak boleh kehilangan muka sebagai pendukung Israel, tapi dia tidak mau menghadapi kemarahan rakyatnya jika perang benar-benar terjadi.

Esoknya, dia mengumumkan Iran – Israel telah mencapai perdamaian dan dengan bangga mendeklarasikan dirinya sebagai juru damai. Meskipun pada saat yang sama terjadi serangan balasan Iran ke pangkalan militer Amerika di Qatar, yang lucunya, sebelum menyerang, mereka menelepon Qatar akan adanya serangan, sambil berjanji hanya menyasar pangkalan militer itu, dan tidak akan menyentuh wilayah Qatar lainnya.

Pertanyaannya, kenapa Iran setuju berdamai, dan setelah berdamai, kenapa dia masih menyerang?

Jawabannya terjawab beberapa hari kemudian, saat Trump mengumumkan bahwa Tiongkok diijinkan membeli langsung minyak dari Iran. Ini berita bagus bagi ekonomi Iran. Lalu kenapa Iran harus menyerang pangkalan Amerika? Tentu saja untuk menjaga harga dirinya. Dia harus melakukan penyelesaian, namun pada saat yang sama tidak mau bermusuhan dengan Qatar, atau membuat Amerika membatalkan kelonggaran sanksi itu. Maka itu, dia telepon dulu Qatar sebelum melakukan serangan. Sementara itu, setelah serangan terjadi, Qatar hanya mengecam sekedarnya untuk menunjukkan harga diri negaranya, sementara Trump tidak mengecam, hanya sedikit berkomentar atas serangan itu.

Lalu apa alasan utama Iran tidak mau bermusuhan dengan Qatar?

Sederhananya, karena selain tidak mau menambah musuh dari orang yang tidak diperbolehkan tentunya, Iran juga terlibat perdagangan aktif dengan Qatar. Mereka menjual minyak mereka ke Qatar, untuk kemudian di blend dengan minyak Qatar, yang kemudian mereka jual ke negara lain seperti China dan India (itu diijinkan loh).

Namun kemudian, pada saat yang sama Israel terus menyerang Iran, yang memicu gelombang panas dari Iran. Hal yang menyebabkan Trump dengan berani berani mengumumkan : Persetan Israel, Persetan Iran .

Mengapa Israel tetap menyerang Iran setelah Trump mengumumkan perdamaian? Bukankah ini beresiko mempermalukan sekutu utama mereka? Dan beresiko ditariknya dukungan Amerika terhadap Israel?

Nah, Netanyahu tampaknya kecele oleh si Donald. Dia masih berharap perang total, namun dipaksa dihentikan oleh Trump, dengan ancaman akan mencabut dukungan terhadap Israel.

Akhir cerita, Donal dan kroninya keuntungan besar :

1. Dia memerintahkan blackrock, untuk membeli call options pada minyak sambil memasang posisi short terhadap saham amerika atas namanya, sesaat sebelum serangan, kemudian mengambil keuntungan besar dari transaksi itu, dengan menjual call options minyak dan put options saham amerikanya. 

2. Setelah keuntungan diamankan, dia menelepon Iran dan menawarkan ijin untuk menjual minyak mereka ke China, asal tidak ada serangan balasan. Yang mana, Iran menyatakan harus membalas untuk menjaga kehormatan negaranya. Trump setuju, setelahnya dia memerintahkan Netanyahu untuk juga menghentikan serangannya. Konon Netahyahu marah dan merasa dipermainkan oleh Amerika, tapi dia tidak bisa apa-apa, karena posisi Israel yang terlalu mengandalkan Ameriika.

3. Kemudian dia telepon China, dan mengabarkan ijinnya untuk membeli minyak Iran, asal China mau mengamankan selat Hormuz. kesepakatan Tiongkok

4. Setelah kesepakatan diamankan, dia memerintahkan Blackrock untuk melakukan short harga minyak, sambil memborong saham-saham Amerika atas namanya.

5. Esoknya, dia umumkan kesepakatan itu, sambil memberikan ancaman agar perusahaan tidak menaikkan harga minyak, karena siapa pun yang menaikan harga minyak, sama dengan bersekutu dengan musuh (untuk menunjukkan otoritasnya), dan pada saat yang sama, Blackrock menjual komoditi minyaknya secara masif, sambil memborong saham-saham strategi seperti NVDA, yang dalam sekejab mencapai posisi harga tertinggi sepanjang sejarahnya.

Kesimpulannya :

1. Dia mendapat keuntungan secara keuangan dan menunjukkan kekuasaannya sebagai seorang pembuat kesepakatan dan juru damai

2. Blackrock untung

3. Iran untung

4. Cina untung

5. Israel mendongkol, namun mungkin dihibur dengan cara membocorkan market insider, bahwa besok dia akan diperintahkan membanting harga minyak

Hal seperti ini, bukan hal baru yang terjadi. Temuan SEC (OJK nya Amerika), menunjukkan bahwa Trump melakukan manipulasi serupa saat dia mengumumkan tarif ke seluruh dunia. Dimana sebelumnya dia memerintahkan blackrock, keluarga, dan konco-konconya untuk memasang posisi short, lalu saat pasar benar-benar terpuruk, dia balikan posisi itu, dengan mengumumkan bahwa tarif ditunda selama 3 bulan. Dia bahkan menampilkan pencapaian keuntungan ini dengan vulgar, dan disebarkan melalui saluran resmi kepresidenan.

Ini adalah contoh suatu permainan kemelekatan yang sangat apik, dan layak di peajari

Kebetulan, Indonesia memiliki mesin investasi raksasa bernama DANANTARA yang bisa berperan sebagai Kaiju seperti blackrock di Amerika. Contoh : Pastikan isunya hebat, sekali dan menggetarkan setara dengan perang Iran. (nikel misalnya tidak boleh ditambang lagi), yang menyebabkan harga perusahaan nikel ambruk, karena investor yang melekat pada nikel melepasnya secara bersamaan. Pada saat inilah kita borong, terus demo orang-orang, dan pak Presiden maju ke depan dengan gagah berani membatalkannya seperti biasa. Harga akan kembali keatas lagi.

Yang perlu diperhatikan adalah : saat kamu menyerang kemelekatan orang, kamu juga melekat. Maka itu, sebelum melakukan gerakan balik ke arah, pastikan kamu melepaskan kemelekatan kamu dengan menjual posisi kamu ke Blackrock misalnya.

Ya gitu aja. Sederhana kan?

Lalu apa itu pendek? Panggilan? Put?, Blackrock?, Kaiju?, dan istilah investasi lainnya?

Silakan baca buku saya : Strategi Perdagangan Pembunuh Naga.

Dan apa kemelekatanmu? Silahkan pelajari di Amanat Surga. Seni memimpin dari belakang layar.

Dan satu hal lagi:

Saya mungkin sudah beri ide. Kalau seandainya nanti mau dijalankan, saya ga minta macem-macem kok, cukup kasih saya bocoran, sektor apa yang akan diacak-acak seperti Trump.

Semoga sukses, kaya, dan tidak perlu lagi mengkorupsi APBN

-aku aku aku-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.