Usulan Pengangkatan Jabatan VP SCM Fransjono Lazarus oleh Dirut PT PHE Di Tanyakan
ENERGYWORLD.CO.ID – MEDAN – Ternyata, setelah keluar surat memanggil Fransjono Lazarus sebagai ahli proyek yang biasa dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim pada 17 Maret 2025, Dirut PHE itu malah melanjutkannya dengan memberi penghargaan kepada Fransjono Lazarus untuk mengisi jabatan Vice President (VP) Supply Chain Management (SCM) PT PHE.
“Lazimnya penagasan penting memikirkan bagian dari organisasi yang dilakukan oleh konsultan independen, bukan oleh seseorang yang diduga malah bermasalah,” ungkap Direktur Eksekutif Center of Energy and Reaources Indonesia (CERI), Yusri Usman, Senin (30/6/2025) di Medan.
Hal itu, lanjut Yusri, tentu memancing banyak orang yang curiga ada dugaan permukatan jahat dalam pengusaan proyek ratusan triliun di grup PHE.
“Informasi yang kami peroleh dari sumber yang sangat kredibel, Dirut PHE telah mengirimkan dua kali surat ke Dirut Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri agar Fransjono Lazarus mengisi jabatan VP SCM PT Pertamina Hulu Energi,” ungkap Yusri.
Sebab, lanjut Yusri, VP SCM PT PHE saat ini, Bongbongan Tampubolon menolak ajakan mister Nz untuk melakukan praktik pelanggaran GCG terhadap proses tender-tender di PHE maupun di puluhan anak dan cucu usahanya.
“Pak Nz ini seteru lama Pak James dalam penempatan jabatan dan penguasaan proyek-proyek di Pertamina, bahkan Chalid Said Salim sempat diusir dalam RDP DPR Komisi VII (sekarang Komisi XII) pada 10 April 2023, saat itu dia masih menjabat Dirut PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) untuk promosi jadi Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),” beber Yusri.
Menurut Yusri, posisi VP SCM PHE ini sangat vital dan strategis dalam pengelolaan dan penggendalian anggaran pengadaan. PT Pertamina (Persero) dan Kementerian BUMN telah menyetujui belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) PT PHE dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ) 2025 hingga 2029 sebesar USD 67,4 miliar atau setara Rp 1.112 triliun.
“Untuk meningkatkan produksi (lifting) minyak dan gas nasional, total anggaran tersebut dikelola di 5 regional Pertamina Hulu Energi. Kegiatannya meliputi, survei seismik, persiapan lahan, pengadaan rig dan unit pemeliharaan proses pemboran, pemasangan instalasi produksi di darat dan laut dan biaya pemulihan lingkungan atau ASR serta EOR (Enhanced Oil Recovery),” jelas Yusri.
Masih menurut Yusri, untuk regional 1 Sumatera dikelola di bawah PT Pertamina Hulu Rokan dan Regional 2 di Jawa dibawah PT Pertamina Explorasi dan Produksi (PEP).
Sedangkan Regional 3 dikelola oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) membawahi PT PHM dan PT PKT. Regional 4 untuk Indonesia bagian Timur dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu ( PEPC).
“Regional 5 pengurus blok PI Pertamina di 13 negara di bawah PT Pertamina EP International, mantan Dirutnya Jaffee Arizona Suardin (Buyung Jafee) sejak 13 Juni 2025 telah menempati pos baru sebagai Direktur Infrastruktur dan Logistik PT Pertamina (Persero) Holding,” ungkap Yusri.
Dikatakan Yusri, selain mengelola anak usaha dengan skema cost recovery dan gross split, mereka juga mengelola cucu usaha seperti PT Elnusa Tbk dan PT Pertamina Driling Service Indonesia (PDSI).
“Buyung Jaffee dan Franjono Lazarus dengan mister Nz adalah kawan lama di Blok Rokan sejak awal tahun 2022 hingga 2023 yang menjadi buah bibir vendor-vendor soal penguasaan proyek proyeknya,” ungkap Yusri.
Diungkapkan Yusri, bagi Simon sebagai Dirut Pertamina sangat mudah mengeluarkan usulan Dirut PHE tersebut.
“Selain APH di Riau dan jejak digital yang mengamuk, minta Komite Audit Pertamina Pusat paparkan apa yang telah terjadi di PT PHR periode 2022 hingga 2023 agar tidak ada debu di antara kita,” ungkap Yusri.
Selain itu, lanjut Yusri, harus diingat juga, aktivitas PT PHE yang mengelola minyak mentah bagian negara dan bagian Pertamina dari hasil produksinya yang tidak dipasok ke kilang Pertamina yang berlandasan PTK SKK Migas nomor 065/2017, diduga bermasalah dan rawan disalah gunakan telah merugikan negara puluhan triliun masih dalam radar penyelidikanan Kejaksaan Agung.
“Kemudian yang paling penting lagi, tugas Simon adalah melindungi semangat pemberantasan korupsi Presiden Prabowo Subianto, jangan sampai kasus Wisma Atlit terulang yang telah merusak citra Pak SBY dan partainya,” pungkas Yusri.(*)