
Arab Saudi Kembangkan Proyek Tenaga Angin Yanbu Berkapasitas 700 megawatt, dengan Nilai Investasi $458 juta
Kapasitas energi terbarukan di Kerajaan direncanakan mencapai antara 100 GW dan 130 GW pada tahun 2030
ENERGYWORLD.CO.ID – Saudi Power Procurement Co. telah menandatangani perjanjian pembelian listrik untuk Proyek Tenaga Angin Yanbu berkapasitas 700 megawatt, yang didukung oleh investasi melebihi SR1,7 miliar ($458 juta).
Kesepakatan itu diselesaikan dengan konsorsium yang terdiri dari Marubeni Corp. dari Jepang dan Abdulaziz Al-Ajlan Sons for Commercial and Real Estate Investment Co. dari Kerajaan, demikian laporan Saudi Press Agency.
Di kutip dari Arabnews, Rabu (2/7/2025), Hal ini sejalan dengan Program Energi Terbarukan Nasional Kerajaan, sebuah kerangka strategis yang diawasi oleh pemerintah dan dirancang untuk mendiversifikasi sumber daya listrik Kerajaan.
SPA melaporkan bahwa proyek tersebut akan membantu dalam “memaksimalkan keuntungan ekonomi dengan memberikan kontribusi terhadap penggantian bahan bakar cair yang digunakan dalam produksi listrik, dan mencapai bauran energi yang optimal untuk produksi listrik” sehingga pangsa sumber energi terbarukan akan mencapai sekitar 50 persen dari bauran nasional pada akhir dekade ini.
Kapasitas energi terbarukan di Arab Saudi direncanakan mencapai antara 100 gigawatt dan 130 GW pada tahun 2030, yang secara signifikan meningkatkan pasokan energi surya dan angin secara nasional.
Proyek Tenaga Angin Yanbu akan berlokasi di wilayah Madinah dan diharapkan menghasilkan listrik dengan biaya SR0,06 per kilowatt‑jam, menurut SPA.
Tarif kompetitif ini menyoroti meningkatnya efektivitas biaya teknologi energi terbarukan di Arab Saudi.
SPPC bertanggung jawab mengelola proses pengadaan listrik di Kerajaan. Ini termasuk melakukan studi kelayakan, menyelenggarakan tender kompetitif untuk proyek pembangkit listrik, dan membuat perjanjian untuk membeli listrik dari produsen listrik independen.
Pada bulan November, perusahaan tersebut menandatangani perjanjian untuk lima proyek energi independen di Kerajaan, yang memiliki total kapasitas 9,2 GW.
Proyek pembangkit listrik baru meliputi dua pembangkit listrik tenaga termal, Rumah dan Al Nairyah, dan Proyek Fotovoltaik Surya Al Sadawi.
Fasilitas Rumah dan Al Nairyah akan memanfaatkan teknologi turbin gas siklus gabungan yang fleksibel untuk operasinya, dan dirancang untuk menggabungkan unit penangkapan karbon, yang memberikan kontribusi gabungan sebesar 7,2 GW ke jaringan nasional.
Kedua fasilitas tersebut dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal kedua tahun 2028. RE/EWI