
Indonesia Gandeng Arab Saudi ACWA Power, untuk Mengembangkan Proyek Energi Bersih
Perjanjian energi awal ditandatangani di sela-sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Jeddah
Indonesia menargetkan mencapai 34 persen pangsa energi terbarukan dalam bauran energinya pada tahun 2034
ENERGYWORLD.CO.ID – Perusahaan energi negara Indonesia, PT.Pertamina, telah menandatangani perjanjian dengan raksasa listrik Arab Saudi, ACWA Power, untuk mengembangkan proyek energi bersih, karena negara Asia Tenggara itu berupaya menjadikan energi terbarukan sebagai sepertiga dari total bauran energinya.
Indonesia, salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, telah berupaya mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil, dan bertujuan untuk meningkatkan pangsa sumber terbarukan dalam bauran energinya dari sekitar 14 persen saat ini menjadi 34 persen pada tahun 2034.
Nota kesepahaman antara PT.Pertamina dan ACWA Power ditandatangani pada hari Rabu di sela-sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Kerajaan tersebut. Perjanjian tersebut mencakup pengembangan teknologi hingga 500 MW energi terbarukan dan proyek hidrogen hijau.
“Pertamina berkomitmen penuh pada strategi pertumbuhan gandanya, yaitu memastikan keamanan energi sekaligus mempercepat transisi energi. Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi ini,” kata CEO PT.Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam sebuah pernyataan, dikutip Arabnews (5/7/2025).
“Dengan menggabungkan kekuatan pada energi terbarukan, hidrogen hijau, dan infrastruktur berkelanjutan, kami bertujuan untuk menciptakan nilai nyata bagi kedua negara dan memimpin transformasi kawasan menuju ekonomi rendah karbon.”
ACWA Power juga telah menandatangani perjanjian dengan dana kekayaan kedaulatan baru Danantara Indonesia untuk mengeksplorasi peluang investasi yang akan berpusat pada pembangkitan energi terbarukan, turbin gas siklus gabungan, hidrogen hijau, dan desalinasi air.
Total pendanaan proyek mencapai $10 miliar, kata ACWA Power dalam sebuah pernyataan.
“Kemitraan ini mewakili komitmen kami untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan keamanan energi dan air jangka panjangnya, berkontribusi pada pengembangan masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau,” kata Raad Al-Saady, wakil ketua dan direktur pelaksana ACWA Power.
Perusahaan Saudi tersebut telah memiliki beberapa proyek di Indonesia, termasuk pengembangan Proyek Fotovoltaik Surya Terapung Saguling di provinsi Jawa Barat, yang akan memiliki kapasitas puncak 92 MW.
Tahun lalu, ACWA Power mengumumkan kerja samanya dengan PLN dan perusahaan kimia Indonesia Pupuk Indonesia untuk mengembangkan proyek hidrogen hijau yang akan memproduksi 150.000 ton amonia hijau setiap tahunnya, dengan rencana operasi komersial akan dimulai pada tahun 2026.
Kolaborasi terbaru ini terjadi saat Prabowo melakukan kunjungan pertamanya ke Kerajaan tersebut sejak menjabat. Presiden Indonesia bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah pada hari Rabu, di mana kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama strategis mereka.
Selama kunjungan tersebut, Arab Saudi dan Indonesia juga menandatangani kesepakatan senilai total $27 miliar antara lembaga sektor swasta di berbagai bidang yang mencakup energi bersih dan petrokimia. RE/EWI