Menkeu Purbaya Ancam Ganti Dirut Pertamina “Malas-malasan” Bangun Kilang Minyak
ENERGYWORLD.CO.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti kelambanan PT Pertamina (Persero) dalam membangun kilang baru sebagai akar masalah membengkaknya subsidi energi.
Purbaya mengancam akan mengganti Direktur Utama Pertamina jika tidak ada perbaikan kinerja. Hal ini disampaikan Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI,
Ia menyoroti stagnasi pembangunan kilang minyak di Indonesia yang membuat negara terus bergantung pada impor BBM, khususnya dari Singapura, selama puluhan tahun.
“Kita banyak impornya sampai puluhan tahun. Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? Sudah puluhan tahun kan? Kita pernah bangun kilang baru nggak? Nggak pernah. Sejak kecil sampai sekarang nggak pernah bangun kilang baru,” ujar Purbaya nada dengan kesal.
Purbaya mengungkapkan bahwa saat menjabat di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Marvest) pada tahun 2018, Pertamina sempat menjanjikan pembangunan tujuh kilang baru dalam lima tahun. Namun, hingga kini, tak satu pun proyek tersebut terealisasi.
Jadi saya kontrol, dari bapak-bapak juga kontrol, karena kita rugi besar. Karena kita impor dari mana? Dari Singapura,” tegasnya kepada anggota DPR.
“Kalau nggak, kita potong uangnya juga, Pak. Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya. Artinya timbal balik. Jadi ini saya pikir masukan yang bagus sekali dari DPR,” katanya.
Dalam pernyataannya, Purbaya menyebut bahwa ketiadaan pembangunan kilang bukan disebabkan oleh janji negara, melainkan karena sikap “malas-malasan” dari internal Pertamina. Ia juga menyayangkan keputusan perusahaan yang menolak tawaran dari investor asing dengan alasan overcapacity, alasan yang menurutnya tidak masuk akal.
Saya kaget, overcapacity apa? Satu pun tidak jadi, tapi bilang ke depan akan jadi. Sampai sekarang nggak jadi. Yang ada malah beberapa terbakar,” sindir Purbaya.
Menkeu Purbaya juga mengajak DPR untuk ikut mengawasi kinerja Pertamina, terutama dalam pengelolaan kilang dan distribusi energi nasional. Tujuannya, agar beban subsidi energi dapat ditekan dan disalurkan secara lebih tepat sasaran.
Tak hanya menyampaikan kritik, Purbaya juga memberikan sanksi tegas jika Pertamina terus mengabaikan strategi proyek tersebut. Mulai dari pemotongan anggaran, hingga pergantian direktur utama.
“Jadi, tolong dari Parlemen juga mengontrol Pertamina, mengontrol hal-hal tersebut. Tujuan kita sama: mengurangi subsidi, dan membuat subsidi yang ada pun lebih murah dan tepat sasaran,” tutupnya.
Diduga M memang sengaja tidak dibuat kilang supaya ada permainan pejabat2 dan anggota DPR . Dalam hal ini presiden harus turun tangan babat habis penghalang2nya ..