Home Ekbiz Corporate MENYAMBUT KRISIS 2023 DENGAN GEMBIRA

MENYAMBUT KRISIS 2023 DENGAN GEMBIRA

803
0
William Win Yang – KABID Digitalisasi KADIN Indonesia/ist

Janet Yellen mengumumkan bahwa plafon utang USA akan mencapai batas mentoknya pada kamis minggu depan(19/01/2023). Demikian, berita dari channel youtube CBS, jumat (13/01/2023) kemarin. Kemudian ada berita lagi bahwa Joe Biden akan mulai di investigasi terkait pembocoran rahasia negara, karena membawa dokumen sangat rahasia ke rumahnya.

Dengan tambahan poin kondisi : Republican sekarang menguasai DPR Amerika.

So what is this mean?

Sinyal Pemerintah USA Kehabisan uang

Menyentuh plafon kredit sebenarnya hal biasa. Bahkan pengusaha-pengusaha di Indonesia malah common untuk memaksa mementokan plafon kreditnya semua untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari kreditor. Dan ini sebenarnya tidak ada masalah jika bisnis berjalan terus dan kita bisa terus mencicil. Jadinya, seharusnya, jika semua baik-baik saja, Janet Yalen tidak perlu teriak dan ini tidak akan heboh kan?

Fakta bahwa Madam Yelen menjeritkan hal ini, artinya USA tidak punya uang untuk mencicil hutangnya yang kini mencapai US$.31 Trilyun itu, sambil saat yang sama menjalankan negara dan program-programnya. Maka itu dia menjerit dan berharap DPR menyetujui permohonan pemerintah USA untuk berhutang lebih banyak lagi…. Yang mana… DPR kini dikuasai musuh mereka : “Republican” (sementara yang berkuasa adalah Demokrat).

Apa yang dilakukan DPR ? akankah mereka menaikan plafon kredit pemerintah? Atau sengaja menjegal Demokrat agar kehabisan uang, kemudian negara kacau, dan menjadi alasan untuk menjatuhkan presiden dan merebut kekuasaan?

Well, rasanya Republican akan senang sekali lawannya si Demokrat ini di permalukan dan di hancurkan. Ini terindikasi dengan adanya surat ini :

Ini adalah permohonan untuk memeriksa presiden Biden atas tuduhan membocorkan rahasia negara. Tuduhan yang sama yang pernah dilakukan Demokrat terhadap presiden Trump beberapa waktu yang lalu (karma oh karma).

So What?

Jadi ini kejadian di luar sana. Nun jauh disana. Dan endingnya bisa saja plafon kredit pemerintah dinaikan oleh DPR atau juga tidak. Jika yang terjadi adalah DPR mengabulkan permintaan Yelen untuk naikan plafon utang, maka mungkin keadaan akan baik-baik saja. Tapi apa yang terjadi jika sebaliknya? Atau seandainya utang dikabulkan sebagian, sementara sebagian lainnya di tahan, hingga pemerintahan Demokrat mengalami fase yang diistilahkan dalam cerita Wuxia sebagai : hidup segan mati tidak mau? Yang jelas mereka akan butuh uang sangat banyak, dan yang akan mereka lakukan adalah menarik uang dari seluruh dunia

1. Suku bunga akan dinaikan
2. Semua investasi di seluruh dunia akan ditarik sebisa mungkin, terutama yang tertanam di pasar modal
3. Piutang-piutang akan ditagih secepat mungkin
4. Utang mereka sendiri akan ditunda pembayarannya, di restrukturisasi, haircut atau apalah istilahnya
5. Proyek-proyek dalam negri mereka akan ditunda.

Sekali lagi apa urusannya sama kita? Apalagi kita yang UMKM ini?

Karena Amerika menarik uangnya dengan paksa dari seluruh dunia, termasuk dari Eropa, Asia, Australia, dan Timur Tengah, maka yang ikut menarik modalnya keluar nanti dari Indonesia, tidak hanya negara Amerika, tapi juga negara lain dimana ada uang Amerika di taruh disana. Jadinya, USA menarik uang untuk memback up ekonominya, sementara negara lain, selain untuk memback up ekonomi mereka sendiri, mereka juga harus mencairkan investasi mereka untuk membayar paman sam yang menarik uangnya dari mereka.

1. Jadi saat investasi ini ditarik, efek pertama adalah pasar saham akan rontok (ingat 2009, dimana ekonomi kita baik-baik saja, tapi pasar saham ambruk? Ini karena Kaiju bernama Amerika dan Eropa menarik paksa dananya dari pasar saham dalam waktu singkat).
2. Yang terkena dampak pertama adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan repo sahamnya (meminjam uang dengan jaminan saham), yang artinya jaminan mereka jatuh nilainya dan harus menambah jaminan. Yang efeknya mereka akan mulai melakukan pengetatan.
3. Kemudian perusahaan startup digital yang hidup dari bakar duit akan kehilangan sumber dananya, bahkan investor mereka akan mulai menarik dana bagaimanapun caranya, maka mereka akan mulai mengetatkan ikat pinggang yang sudah ketat itu dengan mengurangi bahkan menghentikan promo, dan saat yang bersamaan akan memecat banyak sekali karyawan (trust me, banyak dari mereka yang sudah memperkirakan hal ini tahun lalu, dan mulai memecat karyawan mereka secara massive untuk mempertahankan uang kas mengalami musim panceklik investor yang panjang)
4. Kalau dana yang di tarik itu masih belum cukup, mereka akan tarik lebih banyak lagi, yang membuat pasar saham jatuh, harga obligasi jatuh, dan bunga bank naik ke langit. Di titik ini yang terkena adalah perusahaan yang mengandalkan pinjaman uang bank untuk mengembangkan bisnisnya. Rencana belanja barang dan jasa akan stop, yang artinya para penjual barang dan jasa yang harusnya mereka beli tidak akan laku. Yang jika dibiarkan berkepanjangan akan mulai melakukan penghematan, dan mulai melakukan pemecatan
5. Dollar juga akan naik pastinya, karena semua aset surat berharga yang di jual itu akan ditukarkan dengan dollar dan dibawa kembali ke negri paman sam. Yang artinya importir akan terpukul karena biaya import yang tinggi, sementara kemungkinan barang produksi dalam negri belum ada yang bisa menggantikannya. Jadinya harga barang import akan naik
6. Pabrik-pabrik café-café, resto, dan lain-lain yang mengandalkan bahan baku yang diimport untuk sementara akan terpukul. Dan jika ini berlangsung berkepanjangan, maka mereka akan mulai berhemat. Dan penghematan paling gampang dilakukan adalah dengan memecat karyawan
7. OK, Harga-harga naik, sementara bisnis tidak jalan, ditambah kemungkinan perampingan oleh perusahaan, sedikit banyak akan membuat sebagian dari masyarakat kita hidup dalam kondisi yang… well tidak nyaman (jika tidak bisa disebut krisis)
8. Oh ya, jangan lupa, sektor pariwisata mungkin akan kembali terdampak hebat dari berkurangnya turis asing. Tapi kemungkinan turis dalam negri tetap ada. So, bersiaplah.

 

Kenapa kok kita bisa terseret-seret begini? Padahal kita ga kenal juga pada mereka. yah, inilah efek dari negara kita yang menerima investasi asing, yang artinya kita mengealami kemelekatan pada mereka, dan inilah yang terjadi saat kemelekatan itu dicabut. Dan sebelum anda berpikir bahwa kita sebaiknya memutus hubungan dengan luar negri, sadarilah, tanpa investasi itu kita tidak akan menikmati kehidupan seperti sekarang. Coba lihat itu Korea Utara, dan negara terisolasi lainnya.

Opportunity

Tapi sebagaimana hukum alam : ada Yin ada Yang. Selalu ada peluang dibalik krisis :

1. Kejatuhan pasar saham itu sendiri (Seandainya Amerika benar-benar kepepet dan terpaksa cash out semua investasinya) à ini artinya saham-saham bagus akan di lego murah. Kesempatan kalian beli saham-saham premium dengan PER (Price Earning Ratio) rendah (kalau ga ngerti PER, silahkan cek google. Tapi makin rendah PER, makin murah artinya. Gitu aja.
2. Export barang-barang comodity akan meningkat. (Terima kasih pada om Putin dan perang Ukrainanya). Ini artinya ekonomi kita akan kembali di tolong komoditi. Perisis seperti jaman krisis dunia 2008 yang lalu à I know ini kasar, tapi begitulah faktanya
3. Dan UMKM mungkin akan maju. Kenapa? Sama seperti krisis 1998 yang lalu, orang di pecat akan mengetatkan ikat pinggang, dan belanja ke tempat yang lebih murah seperti warteg, pasar, dll (Terimakasih pada pak Presiden yang sudah mencabut PPKM awal January yang lalu)
4. Lalu jika krisis lebih lama lagi, maka barang-barang import dari RRC akan kita bisa beli dengan harga sangat murah. Karena mereka kehilangan market di Eropa dan USA, dan barang itu harus dijual ke suatu tempat. Jika ini terjadi, untuk sementara kita akan merasa kaya.
5. Jika sektor pariwisata kembali terpukul, maka harga hotel dan wisata mewah akan jatuh. Ini kesempatan anda untuk menikmatinya jika masih ada uang.
6. Dan tentunya tidak kita lupakan adalah faktor IKN (semoga ini terjadi), yang merupakan proyek senilai Rp.1000 Trilyun yang mana 40% nya diarahkan diambil dari UMKM, yang artinya akan meggerakan ekonomi besar-besaran.
7. Dan tentu saja pelarangan export Nikel, Bauksit, dan Besi yang diharapkan memaksa produsen luar negri untuk membangun pabrik di Indonesia yang akan menciptakan banyak sekali lapangan kerja.

Namun janganlah kita terlena. Jika krisis berlanjut lebih lama lagi, maka UMKM juga akan terdampak, karena uang tabungan konsumen anda akan habis pada waktunya, barang RRC akan hilang dari pasaran, karena pabrik RRC akan mengetatkan ikat pinggang dan berhenti produksi banyak. Dan demikian seterusnya, sampai sesuatu memulihkannya lagi.

So, kejadian-kejadian ini adalah hal yang sedang terjadi dan tidak bisa kita rubah. Yang kita bisa lakukan hanyalah menghadapinya, dan mungkin mengambil keuntungan darinya :

1. Persiapkan cash banyak-banyak, dan saat harga saham bagus berguguran segera beli dan tahan. (saham bagus suatu hari akan memulihkan dirinya)
2. Kalau ada opportunities seperti yang disebut sebelumnya, dan kebetulan anda bisa menjalankannya, segera ambil, dan tarik keuntungan, kemudian simpan baik-baik.
3. Jangan lupa diri hanya karena mendapat keuntungan besar tahun ini, karena mungkin saja itu terjadi hanya sementara.

Lalu berapa lama krisis ini akan berlangsung?

Kalau penyebabnya adalah plafon utang USA yang tertahan, maka maksimal ini akan terjadi selama setahun kedepan. Karena pada akhir tahun akan ada PEMILU di Amerika dan jika yang menang Republik, plafon itu akan di buka besar-besar.

 

In the end, krisis 2023 kamungkinan besar akan datang, tidak bisa kita rubah, marilah kita hadapi dan jangan pernah lengah.

 

Ingat : hidup ini Yin dan Yang. Saat kita menghadapi hal negatif, ingatlah ada hal positif yang bisa bersembunyi dan siap kita garap. Demikian juga saat hal-hal positif menghampiri kita, yang negatif selalu bersembunyi.

Selamat menjelang tahun Kelinci, dimana kita diharapkan lebih lincah seperti kelinci. Selamat menyambut krisis 2023, semoga kita semua bisa memperoleh manfaat darinya dan jadi lebih makmur saat badai berlalu. (Coba perhatikan setiap habis krisis selalu muncul orang kaya baru).

Catatan : dampak sistemik yang coba saya gambarkan diatas tidaklah lengkap. Tapi saya harap ini bisa memberi gambaran kondisi yang saya maksud. Mohon maklum, karena kalau saya tulis semua bisa panjang sekali artikelnya

 

William Win Yang

Business Strategist

KABID Digitalisasi KADIN Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.