Home Energy Harga Miyak Kembali Naik Setelah Tiga Hari Melemah

Harga Miyak Kembali Naik Setelah Tiga Hari Melemah

87
0
Harga Miyak Kembali Naik Setelah Tiga Hari Melemah

OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 1 JuniKenaikan persediaan minyak mentah AS menunjukkan lemahnya permintaanInflasi yang membandel membuat kenaikan suku bunga tetap menjadi agenda

ENERGYWORLD.CO.ID — Harga minyak akan naik pada hari Kamis, memulihkan sebagian dari kerugian tiga hari sebelumnya meskipun Federal Reserve AS berencana melakukan pengetatan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap stabil, sebuah langkah yang dapat merugikan permintaan minyak.

Minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen, atau 1,1%, menjadi $82,82 per barel pada 1317 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 97 sen, atau 1,3%, menjadi $78,54. Benchmark kedua tersebut lebih turun dari 1% pada hari Rabu untuk kerugian hari ketiga berturut-turut.

Risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bank sentral AS membahas  potensi untuk menaikkan suku bunga dalam penanganan inflasi yang terus berlanjut.

“Berbagai peserta menyebutkan kesediaan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika risiko terhadap inflasi terwujud sehingga tindakan tersebut menjadi tepat,” demikian isi risalah The Fed, Reuters (23/5).

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, mengurangi dana yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak di negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Yang juga menempatkan pasar adalah stok minyak mentah AS  naik 1,8 juta barel pada pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA), dibandingkan dengan perkiraan penurunan sebesar 2,5 juta barel.

Namun, pasokan dan tingginya permintaan dapat mendukung harga dalam jangka panjang.

“Karena kami terus melihat kekurangan pasokan pasar minyak, kami menargetkan minyak mentah Brent naik menjadi $91 per barel dalam beberapa bulan mendatang… didukung oleh permintaan yang sehat dan upaya negara-negara OPEC+ untuk menjaga keseimbangan pasar minyak,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Rusia mengatakan melebihi  kuota produksi OPEC+ pada bulan April karena “alasan teknis” dan akan segera menyampaikan rencana kepada Sekretariat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengkompensasi kesalahan tersebut, kata Kementerian Energi Rusia pada Rabu malam.

OPEC+, yang merupakan gabungan OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, akan bertemu pada 1 Juni untuk memutuskan tingkat pengurangan produksi. EFY/Ewindo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.